Presiden Lai Ching-te menerima kunjungan pendiri lembaga think tank Amerika Serikat “The Heritage Foundation”, Edwin Feulner, di Istana Kepresidenan, Selasa, 4 Maret 2025. Dalam kesempatan tersebut Presiden Lai mengucapkan terima kasih kepada Heritage Foundation yang telah menempatkan Taiwan pada peringkat ke-4 dunia dalam laporan Indeks Kebebasan Ekonomi 2025. Laporan tersebut juga mengafirmasi bahwa Taiwan memiliki sistem hukum yang sehat dan stabil serta lingkungan investasi yang baik.
Presiden Lai menjelaskan Taiwan dan Amerika Serikat adalah mitra dagang penting bagi satu sama lain, dan memiliki hubungan industri yang erat. Ia berharap di masa yang akan datang, Taiwan dapat memperluas investasi dan pembelian dari Amerika di bidang teknologi mutakhir, energi, serta produk pertanian. Selain itu, Presiden Lai juga menantikan kerja sama dengan Amerika Serikat dan negara-negara demokrasi lainnya dalam membangun rantai pasokan semikonduktor yang lebih tangguh dan beragam guna menghadapi perkembangan situasi global.
Investasi Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) sebesar USD 65 miliar di Arizona telah didiskusikan dan disepakati sejak masa jabatan pertama Presiden Trump. Pada tanggal 4 Maret kemarin, CEO TSMC CC Wei dan Presiden Trump secara bersama-sama mengumumkan rencana perluasan investasi TSMC di Amerika Serikat.
Di tengah ekspansi otoritarianisme yang terus berlangsung, Taiwan sebagai negara yang mencintai kebebasan dan berkomitmen kuat dalam mempertahankannya, akan bekerja sama dengan Amerika Serikat serta negara-negara sehaluan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional.
Presiden Lai juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas pernyataan yang dikeluarkan bersama Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba untuk menegaskan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Bulan lalu, menteri luar negeri negara-negara G7, termasuk Amerika Serikat, juga mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan penolakan terhadap segala bentuk upaya sepihak dengan kekerasan untuk mengubah status quo.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Edwin Feulner, mewakili Presiden Heritage Foundation Kevin Roberts dan seluruh staf, menyerahkan laporan Indeks Kebebasan Ekonomi 2025 kepada Presiden Lai. Ia menyampaikan bahwa dalam laporan ini, ROC (Taiwan) menempati peringkat ke-4 dari 176 negara di dunia dalam bidang kebebasan ekonomi, dan ia ingin mengucapkan selamat atas pencapaian tersebut.
Heritage Foundation Amerika Serikat merilis Indeks Kebebasan Ekonomi 2025 pada tanggal 3 Maret 2025. Taiwan berhasil mempertahankan peringkat ke-4 dunia dan peringkat ke-2 di kawasan Asia-Pasifik. Peringkat pertama ditempati oleh Singapura, diikuti oleh Swiss (2), dan Irlandia (3). Taiwan berhasil mengungguli Australia (6), Selandia Baru (11), Korea Selatan (17), Amerika Serikat (26), Jepang (28), Inggris (33), dan Tiongkok (151).
Laporan 2025 juga mencatat bahwa pemulihan ekonomi global terhambat disebabkan oleh berbagai tantangan ekonomi dan geopolitik, seperti kebijakan ekonomi yang kurang bijaksana selama pandemi, peningkatan inflasi, invasi Rusia yang terus berlanjut ke Ukraina, konflik di Timur Tengah, serta tantangan struktural jangka panjang dalam bidang transparansi, efisiensi, keterbukaan, dan efektivitas pemerintahan. Taiwan memperoleh skor rata-rata 79,7 pada tahun ini, turun sebesar 0,3 poin dibandingkan tahun 2024 (80 poin). Namun, Taiwan tetap berhasil mempertahankan posisi ke-4 dunia selama tiga tahun berturut-turut.